
Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus berupaya melestarikan situs-situs bersejarah di wilayahnya. Salah satunya adalah bunker peninggalan tentara Jepang yang terletak persis di belakang SD Inpres Naimata, Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Dalam kegiatan pemasangan papan tanda pengenal situs budaya di lokasi tersebut pada Sabtu (21/6) siang, staf Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Febrika Lerek, menyampaikan harapan agar masyarakat setempat, terutama Ketua RT dan warga sekitar, dapat turut menjaga dan merawat keberadaan bunker bersejarah itu.
“Kami dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengimbau agar warga sekitar ikut peduli dan bersama-sama menjaga keberadaan situs sejarah ini. Bunker ini merupakan bagian penting dari jejak sejarah masa pendudukan Jepang di wilayah ini, dan patut dilestarikan untuk generasi mendatang,” ujar Febriana.
Menanggapi permintaan tersebut, Ketua RT 06/RW 02 Kelurahan Naimata, Karel Mau, menyatakan kesediaannya untuk mendukung upaya pelestarian itu. Ia berjanji akan mengajak warganya untuk menjaga dan merawat situs tersebut agar tetap terpelihara dengan baik.
“Kami siap membantu pemerintah dalam menjaga bunker ini. Saya akan menyerukan kepada seluruh warga untuk tidak merusak dan ikut memelihara kebersihan dan kelestariannya,” kata Karel Mau.
Bunker Jepang di Naimata merupakan salah satu dari sejumlah situs peninggalan Perang Dunia II yang masih tersisa di Kota Kupang. Situs ini menjadi saksi bisu sejarah masa penjajahan dan memiliki nilai edukatif yang tinggi bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang berharap melalui pelibatan masyarakat lokal, pelestarian situs budaya dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.(Feb)