Meriah Perayaan HUT RI 78 Tingkat Dinas Pendidikan Kota Kupang

Persoalan Ratusan Siswa Belum Lancar Membaca

Dumul Ingatkan Jangan Saling Menyalahkan

“Bapa ibu sekalian rekan-rekan guru dan pengawas kita jangan saling menyalahkan terkait banyak siswa yang belum bisa membaca di Kota Kupang, tetapi mari bekerjasama menyelesaikan persoalan yang ada demi memajukan dunia pendidikan di Kota Kupang,” demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Drs Dumuliahi Djami saat membuka kegiatan perlombaan HUT RI ke-78 tingkat Dinas Pendidikan

Kota Kupang di halaman kantor itu Senin, 14 Agustus 2023.

Lebih lanjut Dumul Djami mengharapkan agar perayaan rutin itu tidak sekedar dijadikan ajang

hura-hura tetapi bagaimana niat bail semua insan pendidikan di Kota Kupang memaknai mengenang kembali jasa para pahlawan untuk Indonesia Merdeka.
“Jadi saya berharap kegiatan ini tidak sekedar ramai dan hura hura, karena itu jangan kita sia-siakan kesempatan ini kemudian soal banyak siswa di Kota Kupang yang belum bisa baca jangan saling salahkan marilah kita semua bekerjasama untuk memajukan perubahan di kota kupang,” kata Dumul.

Sementara itu Joni Higa Huki selaku Ketua Panitia dalam laporannya mengatakan, melalui kegiatan ini semua unsur pendidikan mesti memiliki raya kenersamaan gotong- royang dan cinta bersama dalam memajukan dunia pendidikan.
Dengan tujuan untuk membina kebinekaan dan cinta terhadap NKRI.

“Kegiatan kurang lebih akan berlangsung selama empat (4) hari terhitung mulai Senin, 14 Agustus dengan kegiatan berupa, Tarik tambang, Gigit kerupuk, Jalan sehat dan Jepit balon yang akan diakhiri pada Puncak acara tanggal 17 Agsutus 2023 dengan ramah tamah dan pembagian hadiah,” kata Joni.(goe)

 

Siswa SMP Di Kupang Mampu Merakit Robot

Robot ternyata tidak hanya bisa dirancang atau dibuat mahasiswa teknik sebab ternyata merakit dan merancang komponen robot itu tidaklah sulit.
Buktinya siswa-siswi SMP Angkasa di Kupang Nusa Tenggara Timur saat ini sudah mampu merakit Robot pelacak benda.

Maria Josefa Klau misalnya, siswi Kelas IX sekolah itu bersama lima orang rekan setimnya sudah bisa menciptakan dan merancang robot.
Saat mempertunjukan kebolehannya merakit robot dan mengoperasikan dalam acara Lounching Ekstrakurikuler Robotik SMP Angkasa Jumat 28 Juli 2023 lalu, Josefa Klau mengaku senang dan bangga bisa dilatih dan didampingi Doktor Ronal dari Jakarta yang di datangkan pihak Yayasan Ardhya Garini yang mewadahi persekolahan Angkasa Eltari Penfui Kupang.

Lalu bagaimana niat anak-anak yang selama ini menganggap robot sebagai benda yang susah dipelajari dan dibuat. Ketua Yayasan Ardhya Garini Nyonya Simone Aldrin mengatakan, keinginan siswa untuk mengetahui ilmu robotik sangat antusias selama didampingi Doktor Ronal. Termasuk dukungan dari para orang tua sangat baik mendukung anak untuk mempelajari ilmu Robotik di sekolah.

Hilaria Hoar Orang Tua dari Maria Jodefa Klau merasa bersyukur bisa menyekolahkan anak di SMP Angkasa Kupang yang kemudian mendapat tambahan pelajaran di luar jam sekolah merakit robot

“Saya sendiri kaget saat dia Josefa mengatakan akan ikut lomba merakit robot saya bangga bisa ikut dan hari ini kami orang tua bisa diundang untuk ikut menyaksikan dan beri suport kepada anak-anak,” ujar Hilaria Hoar.
Para orangtua yang hadir berharap ke depan SMP Angkasa bisa menghasilkan anak-anak yang mampu menguasai teknologi Robotik dalam meraih cita-cita mereka.

Sementara itu Mayor Kal Ardhianto Leksono Kartiko, S.A.P, M.M saat membacakan sambutan Komandan Lanut El Tari mengatakan, Ekstrakurikuler Robotik di SMP Angkasa Kupang, merupakan yang pertama kali di KupAng dan NTT. Dengan hal ini diharapkan mampu menguji kemampuan anak terkait peralatan robotik sederhana dalam menungkan ide berdasarkn sistim kerja robot. (Goris Takene)

PENGADUAN PPDB MENURUN

PENGADUAN PPDB MENURUN

        Oktovianus Naitboho, S.Pd., M.SiPersoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahun merupakan problematik yang selalu hadir setiap tahun. Di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur misalnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang menaungi Sekolah TK/PAUD, SD dan SMP hampir tidak ada lagi persoalan yang begitu berarti. Hal ini karena dari tahun ke tahun sejak dinas itu dipimpin Drs Dumuliahi Djami, M.Si sejak tahun 2019 terus melakukan perubahan pelayan di segala bidang. Salah satu persoalan tahunan selama ini yakni problem Penerimaan Siswa Baru yang terjadi hampir di semua sekolah.
“Hampir dua tahun terakhir kita coba lakukan pemetaan persoalan dan membuat kebijakan yang tentu sesuai dengan rujukan aturan supaya di tahun berikut paling tidak bisa meminimalisir persoalan yang muncul, dan Puji Tuhan pada 2022 ini persoalan semakin menurun hal ini dibuktikan dengan jumlah pengaduan yang masuk dimana pada tahun 2021 jumlah kasus 211 dan 2022 ini hanya 32 pengaduan,” jelas Okto Naitboho, M.Si Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas P dan K Kota Kupang. Seraya berharap ditahun berikut tidak ada lagi pengaduan terkait PPDB.

Selain itu menurut pengamatan kami dari dinas bahwa dari tahun ke tahun masyarakat Kota Kupang lebih khususnya para orangtua/wali siswa sudah paham benar mekanisme PPDB yang ada sebagai kebijakan bersama Pemerintah dan masyarakat itu sendiri demi pelayanan yang lebih baik.

                            Darius Beda Daton

Sehingga dengan adanya Peraturan Menteri Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan bisa menjadi obat mujarab bagi problematika PPDB. Karena menurutnya, pendidikan adalah hak dasar yang dijamin dalam Pasal 26The Universal Declaration of Human Right (UDHR), serta ditegaskan dalam Pasal 31 ayat (1) Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945, bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Kepala Ombudsman Perwakilan NTT Darius Beda Daton, SH mengatakan, Ombudsman sebagai Lembaga negara pengawas pelayanan publik sejak Juni 2020 sampai 2022 khusus SD dan SMP sejak tahun 2020 pihaknya tidak menerima laporan.

“Khusus PPDB SMP dan SD yg dilaksanakan di Kota Kupang, memang minim soal karena jumlah siswa tamatan SD selalu tertampung dalam jumlah rombel SMP negeri di Kota Kupang,” jelas Darius.

Yangg ribet dan soal menurutnya PPDB pada tingkat SMA dan SMK karena daya tampung terbatas, jumlah lulusan SMP cukup banyak jelasnya. (Humas Disdikbud)