Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Kupang, Ernest S. Ludji, S.STP., M.Si, memberikan pesan penting kepada seluruh aparatur dan pegawai di lingkungan Dinas P dan K Kota Kupang saat memimpin apel pagi yang digelar di halaman kantor dinas tersebut, Selasa (25/11/2025).
Dalam arahannya, Ernest menegaskan bahwa seluruh staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan pribadi-pribadi terdidik, berbudaya, dan menjadi etalase masyarakat Kota Kupang yang berperan melahirkan generasi hebat.
Ernest S. Ludji, S.STP., M.Si
“Staf Dinas P dan K Kota Kupang adalah manusia terdidik dan berbudaya. Di sini tempatnya, etalasenya masyarakat Kota Kupang yang melahirkan orang-orang hebat,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh jajaran untuk menjadikan momentum ini sebagai penguatan dan refleksi diri mengenai peran dan karya yang telah diberikan bagi kemajuan pendidikan di Kota Kupang.
“Momentum ini mengajak kita kembali melihat ke dalam diri masing-masing: apa peran yang telah kita jalankan dan karya apa yang sudah kita berikan bagi kota ini, setidaknya bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang kita cintai,” ujarnya.
Terkait statusnya sebagai PLT, Ernest menegaskan bahwa ia memegang mandat penuh hingga Februari 2025, dan akan menjalankan tugas sesuai kewenangan yang diberikan.
“Mungkin ada yang bertanya, kok ini hanya PLT
Suasana apel pagi ASN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang
saja? Saya ingin tegaskan, saya menerima mandat sampai Februari dengan kewenangan penuh untuk memimpin dan memastikan tugas kita berjalan baik. Saya tidak meminta jabatan ini, tetapi ini adalah perintah pimpinan, yang dalam tugas pemerintahan kita yakini sebagai wakil Tuhan di dunia,” katanya.
Selamat HUT PGRI
Dalam kesempatan itu, Ernest juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang tergabung dalam organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Yang merayakan HUT ke 80 tanggal 25 November 2025.
“Atas nama pribadi dan keluarga, saya mengucapkan Selamat Ulang Tahun untuk kita semua keluarga besar PGRI. Walaupun tanpa kue, doa dan rasa syukur adalah persembahan terbaik bagi guru,” ucapnya diiringi tepuk tangan peserta apel. Ia menegaskan bahwa tidak ada satu pun tokoh besar di dunia yang berhasil tanpa peran guru.
“Jangan pernah menyangkal, semua orang hebat lahir dari tangan seorang guru. Tanpa guru, tidak mungkin kita berdiri dan mencapai apa yang kita raih hari ini,” tambahnya.
Harapan Menghadapi Bonus Demografi 2045
Menutup arahannya, Ernest berharap kiprah para pendidik mampu mempersiapkan generasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Apakah bonus demografi 2045 menjadi berkah atau beban, sangat tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini,” pungkasnya.
Ia kemudian menutup apel dengan pekik semangat “Merdeka Belajar! Guru Hebat Indonesia Maju!”
(Disdikbud)